PT Angkasa Pura II (Persero) bersiap melaksanakan pengembangan bandara di wilayah pengelolaan perseroan pada 2022. Investasi untuk pengembangan bandara ini sempat tertunda lantaran pandemi Covid-19.
“Di Belitung misalnya. Kami ada komitmen untuk investasi di terminal, namun sekarang tertunda dua tahun. Padahal pemerintah sudah memberikan (izin pengelolaan bandara) kepada kami,” ujar Presiden Direktur Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin saat ditemui di kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Kamis, 25 November 2021.
Selain pengembangan bandara, Angkasa Pura II akan melanjutkan rencana pengelolaan bandara-bandara baru. Saat ini wilayah yang menjadi fokus perseroan adalah bandara-bandara di kawasan strategi pariwisata.
Tanpa merincikan daerahnya, Awaluddin mengatakan Angkasa Pura II akan mengelola empat bandara di kawasan strategis yang sebelumnya ditangguhkan karena pandemi.
“Karena kewajiban pengelolaan di KSP (kawasan strategis pariwisata) kami untuk capex (capital expenditure) sudah tertunda. Proses pelaksanaan tertunda jadi masih kami concerns ke situ,” ujar Awaluddin.
Meski berkeyakinan industri penerbangan pada tahun depan akan membaik, Awaluddin melihat adanya ketidakpastian karena penyebaran virus corona. Karena itu, perusahaan tidak mematok target pertumbuhan yang muluk-muluk untuk tahun depan.
“Semua estimasi dan proyeksi kami masih konservatif. Kami belum bisa terlalu progresif dalam mematok proyeksi,” kata dia.
Kendati begitu, perusahaan, kata Awaluddin, harus mempersiapkan berbagai hal jika kondisi telah membaik. Misalnya, menyiapkan alat-alat produksi agar sewaktu-waktu dapat beroperasi jika permintaan penerbangan kembali normal.
“Sehingga kalau situasi membaik, pandemi membaik, kami tetap siap. Kalau enggak, kita bisa mengantisipasi kenaikan (permintaan penerbangan),” ujar Presiden Direktur Angkasa Pura II tersebut.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA