Angelique Coetzee, adalah dokter Afrika Selatan pertama yang memberi tahu pihak berwenang mengenai pasien dengan varian Omicron. Ia mengatakan gejala varian baru tidak biasa tetapi ringan.
Dilansir dari The Telegraph, dia mengetahui adanya kemungkinan varian baru Covid-19 saat pasien di tempat praktiknya datang awal November 2021 dari ibu kota Pretoria dengan gejala Covid-19 yang tidak masuk akal. Mereka termasuk orang-orang muda dari berbagai latar belakang dan etnis dengan gejala kelelahan yang hebat dan seorang anak berusia 6 tahun dengan denyut nadi yang sangat tinggi. Tetapi, di antara mereka tidak ada yang mengalami kehilangan rasa atau penciuman.
“Gejala mereka sangat berbeda dan sangat ringan dari yang pernah saya tangani sebelumnya,” kata Coetzee, dokter umum yang telah memimpin Asosiasi Medis Afrika Selatan selama 33 tahun.
Ketika empat anggota keluarga itu dinyatakan positif Covid-19 dengan gejala kelelahan berat, dia segera memberitahu komite penasihat negara tersebut. Dia mengatakan total sekitar dua lusin pasien dinyatakan positif Covid-19 dengan gejala varian baru. Kebanyakan adalah pria sehat yang muncul dengan perasaan sangat lelah. Selain itu, setengah dari mereka tidak divaksinasi.
“Kami memiliki satu kasus yang sangat menarik, seorang anak sekitar 6 tahun dengan suhu dan denyut nadi yang sangat tinggi dan saya bertanya-tanya apakah harus menerimanya. Tetapi, ketika saya menindaklanjuti dua hari kemudian, dia jauh lebih baik,” ungkapnya.
Coetzee, yang memberi pengarahan kepada Asosiasi Medis Afrika lain pada 27 November 2021 menuturkan semua pasiennya sehat dan dia khawatir varian baru Covid-19 masih bisa menyerang lansia, terutama dengan komorbid seperti diabetes atau penyakit jantung.
“Yang harus dikhawatirkan sekarang adalah ketika lansia dan tidak divaksin terinfeksi varian baru, dan jika mereka tidak divaksin kita akan melihat banyak orang dengan bentuk penyakit yang parah,” katanya.
Varian B.1.1.529, sekarang disebut Omicron, pertama kali diidentifikasi di Botswana pada 11 November. Varian ini sekarang telah terdeteksi di Afrika Selatan, Inggris, Israel, Belanda, Hong Kong, dan Belgia. Ini adalah bentuk paling bermutasi dari Covid-19 yang ditemukan sejauh ini, dengan 32 mutasi pada protein lonjakan.
Para ilmuwan khawatir mutasi memungkinkannya menghindari vaksin yang ada dan menyebar dengan cepat. Sementara itu, ilmuwan Afrika Selatan mengatakan Omicron berada di balik ledakan kasus di provinsi Gauteng negara itu, yang merupakan lokasi kota komersial negara itu, Johannesburg dan Pretoria. Kasus telah meningkat tajam, dari sekitar 550 per hari minggu lalu menjadi hampir 4.000 per hari minggu ini.