Menjelang F1 musim 2022, Presiden FIA Mohammed Ben Sulayem muncul dengan keputusan baru pencopotan Michael Masi dari posisi Race Director F1.
“Niels Wittich dan Eduardo Freitas akan bertindak sebagai Race Director alternatif, dibantu oleh Herbie Blash sebagai penasihat senior tetap,” kata Ben Sulayem dikutip dari Top Gear hari ini, Jumat, 18 Februari 2022.
Perombakan manajemen dan aturan baru F1 tersebut dipicu insiden balap mobil F1 di Abu Dhabi tahun lalu. Saat itu, pembalap Max Verstappen dari Red Bull Racing menuai protes dari pembalap Tim Mercedes, Lewis Hamilton karena kemelut saat terjadi tabrakan. Akhirnya, Verstappen yang menjadi Juara Dunia F1 2021.
FIA pun melakukan perombakan wasit. Ben Sulayem menyatakan tim manajemen balapan baru akan bekerja mulai di Barcelona dalam sesi tes pramusim F1.
Michael Masi menjabat Race Director F1 selama tiga tahun setelah Charlie Whiting. “Dia akan ditawari posisi baru di FIA,” ucap Bos FIA tadi.
Wittich pernah bekerja di DTM. Sedangkan Freitas pernah menjamah kejuraan ketahanan dunia. Kemudian, Blash adalah veteran F1 yang menjabat Wakil Race Director di bawah Charlie Whiting.
Kebijakan baru FIA untuk F1 juga ditetapkan, yakni Tim F1 tidak lagi dapat berkomunikasi langsung dengan Race Control F1 untuk mengurangi tekanan dari Race Director.
“Dimungkinkan mengajukan pertanyaan kepada Race Direktor, sesuai proses yang terdefinisi dengan baik dan tidak mengganggu,” tutur Ben Sulayem.
FIA juga memutuskan prosedur unlapping di balik safety car akan dinilai ulang lalu dipresentasikan kepada tim di Komisi F1 berikutnya.
FIA bahkan memutuskan akan ada Ruang Kontrol Balapan Virtual baru, yang ditempatkan di Kantor FIA dengan tautan langsung ke balapan. fasilitas ini akan membantu menerapkan peraturan secara real time.
“Sama dengan Video Assistant Referee dalam sepak bola,” ujar Ben Sulayem.
JOBPIE | TOP GEAR
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.