Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN tengah menyiapkan pembentukan dua organisasi riset baru yakni, yang pertama, kesehatan dan gizi, dan yang kedua, pangan dan pertanian. Bidang-bidang kesehatan dan pangan dinilai sangat penting untuk penduduk Indonesia yang sangat besar namun ekosistem riset dan inovasi di kedua bidang tersebut saat ini dianggap belum cukup kuat.
Jumlah penduduk Indonesia yang terus bertambah menjadi salah satu pertimbangan penting bahwa sektor kesehatan dan pangan harus mendapat perhatian serius sebagai kebutuhan dasar bersama sektor pendidikan. Lebih dari itu, pangan dan kesehatan juga sangat terkait dengan kedaulatan bangsa.
“Pandemi sejak tahun lalu dan masih berjalan sampai saat ini memberi pelajaran berharga bagi kita betapa kedaulatan pangan dan kesehatan menjadi hal yang sangat strategis dan penting kita perjuangkan,” ujar Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, saat membuka Gelar Riset dan Inovasi bidang Kesehatan dan Pangan, Selasa 30 November 2021.
Di bidang kesehatan, dia memberikan ilustrasi, Indonesia belum memiliki pengalaman dan kemampuan untuk mengembangkan vaksin. Indonesia selama ini menjadi di antara produsen vaksin terbesar di dunia, tapi dengan mengembangkan formula dari negara lain. “Kita hampir sepenuhnya bergantung ke pada impor, termasuk untuk obat-obatan dan pangan,” kata Handoko.
Dalam keterangan tertulis yang dibagikan pada hari yang sama, Handoko menegaskan bahwa BRIN akan memberi dukungan dan sekaligus memfasilitasi pelaksanaan kegiatan riset dan inovasi di dua bidang itu. Di antaranya, lewat rencana membentuk Organisasi Riset Kesehatan dan Gizi serta Organisasi Riset Pangan dan Pertanian tersebut.
Diharapkannya, kedua organisasi riset baru ini sudah bisa terbentuk dalam waktu dekat, “Sehingga kegiatan lanjutan riset dan inovasi bidang kesehatan dan pangan bisa terus berjalan dengan baik.”
Seiring dengan itu, Handoko berjanji terus melakukan konsolidasi sumber daya iptek dan menciptakan ekosistem riset dan inovasi yang terbuka dan kolaboratif di bidang kesehatan dan pangan, serta bidang-bidang lainnya. “Refocusing kegiatan serta transformasi proses bisnis dan manajemen riset perlu segera kita wujudkan,” katanya.
Gelar Riset dan Inovasi bidang Kesehatan dan Pangan diselenggarakan dua hari ini Selasa-Rabu, 30 November dan 1 Desember 2021. Mengangkat tema ‘Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Riset dan Inovasi Bidang Kesehatan dan Pangan untuk Memperkuat Daya Saing Industri dan Ketahanan Kesehatan dan Pangan Nasional’, gelaran diisi dengan dialog interaktif secara daring dan bisa diikuti di akun YouTube BRIN.
Dialog menghadirkan para tokoh-tokoh yang kompeten, di antaranya, adalah Sastia Prama Putri, asisten profesor di Osaka University, Jepang, dan Ines Atmosukarto, CEO Lipotek Pty, Australia. BRIN juga menggelar seminar ilmiah dengan sejumlah topik terkait menyertai setiap dialog interaktif.